JAYAPURA - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025, Penjabat Gubernur Papua, Ramses Limbong, telah menghimbau PT Pertamina untuk memastikan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) di wilayah Bumi Cenderawasih. Permintaan ini disampaikan dalam pertemuan yang digelar pada Senin, 16 Desember 2024, dimana penekanan diberikan pada ketersediaan BBM baik subsidi maupun non-subsidi agar warga Papua tidak mengalami kesulitan selama periode liburan akhir tahun.
Ramses Limbong mengungkapkan keprihatinannya terkait banyaknya antrean panjang kendaraan yang terjadi di sepanjang jalan raya, terutama untuk memperoleh solar. "Ketersediaan stok jelang akhir tahun seperti ini sangat penting menjadi perhatian bagi pihak Pertamina," kata Limbong di Jayapura pada hari Selasa, 17 Desember 2024.
Mengatasi situasi ini, Ramses meminta agar Pertamina mempertimbangkan peningkatan jumlah stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) khususnya untuk solar, mengingat pemantauan di lapangan menunjukkan bahwa jumlah SPBU di Provinsi Papua masih sangat terbatas. "Kami berharap adanya kajian dari pihak Pertamina terkait peningkatan SPBU ini," tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Ziko Wahyudi, Sales Area Manager Retail PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua, menegaskan bahwa secara umum stok BBM di Papua untuk jenis subsidi dan non-subsidi saat ini dalam kondisi aman. "Berdasarkan data per 17 Desember, ketahanan stok avtur adalah 14 hari, minyak tanah 14 hari, solar 5 hari, pertalite delapan hari, dan pertamax 13 hari," jelas Ziko.
Lebih lanjut, Ziko memastikan bahwa akan ada pengiriman tambahan BBM dalam waktu dekat untuk menjaga stabilitas pasokan dan menenangkan kekhawatiran masyarakat mengenai potensi kekurangan stok. "Begitu juga dengan LPG dan khusus minyak tanah, kami melakukan dropping sebesar 18 persen atau sebesar 210 KL agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru 2025," ungkapnya.
Masyarakat Papua diimbau untuk tidak terlalu khawatir dengan isu ketersediaan BBM karena Pertamina berkomitmen dalam menjaga pasokan yang cukup selama liburan. Selain itu, Pertamina juga tengah melakukan koordinasi intensif dengan pihak terkait untuk memastikan pengiriman BBM dapat berjalan lancar dan tanpa kendala logistik yang berarti.
Sebagai langkah strategis, Pertamina memanfaatkan jalur distribusi yang telah ada sembari memperkuat stok di titik-titik kritis untuk mempercepat pengisian kembali SPBU yang mengalami stok rendah akibat tingginya permintaan selama periode liburan.
Pemerintah Papua melalui Ramses Limbong mengapresiasi langkah-langkah yang tengah dilakukan oleh Pertamina dan berharap agar komunikasi serta koordinasi dapat terus terjalin baik guna menjamin kenyamanan warga Papua selama periode liburan. "Kami mengapresiasi kesiapan Pertamina dan berharap langkah-langkah ini memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat," tutup Ramses.
Komitmen dari kedua belah pihak sangat diharapkan untuk memastikan bahwa distribusi BBM selama liburan tetap stabil dan lancar, serta untuk meminimalisir potensi gangguan yang dapat mempengaruhi kegiatan pengisian bahan bakar di lapangan.
Dengan adanya perhatian serta koordinasi yang intens antara pemerintah daerah Papua dan PT Pertamina, masyarakat diharapkan dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan tenang tanpa harus khawatir mengenai ketersediaan bahan bakar. Harapan terbesar adalah semua langkah strategis yang diterapkan bisa bermanfaat demi kenyamanan dan kemudahan masyarakat selama periode liburan akhir tahun ini.