Krisis Energi di Iran, Mall Tutup Lebih Awal, Apa Solusi?

Rabu, 18 Desember 2024 | 10:42:40 WIB
Krisis Energi di Iran, Mall Tutup Lebih Awal, Apa Solusi?

JAKARTA - Ibu kota Iran, Teheran, tengah menghadapi krisis energi yang semakin mengkhawatirkan. Mal-mal dan pusat perbelanjaan kini terpaksa membatasi jam operasional mereka, menutup pintu dua jam lebih awal dari biasanya. Kebijakan ini diambil sebagai respons terhadap kekurangan energi yang memicu pemadaman listrik yang kerap terjadi dalam beberapa minggu terakhir.

Pemadaman listrik ini telah menyebabkan penutupan sejumlah sekolah dan bisnis secara nasional pada minggu lalu. Langkah penutupan pusat perbelanjaan lebih cepat dari jadwal ini merupakan keputusan dari Kamar Dagang dan Serikat Buruh Teheran. "Mal dan pusat perbelanjaan akan tutup pada pukul 20.00 (16.30 GMT), bukan pukul 22.00 seperti biasanya," demikian laporan yang dimuat oleh kantor berita ISNA, mengutip pernyataan dari tokoh terkait.

Ketua Kamar Dagang dan Serikat Buruh Teheran, Hamidreza Rastegar, menegaskan konsekuensi jika ada mall yang melanggar kebijakan tersebut. "Jika mal gagal mematuhi keputusan baru tersebut, pasokan gas dan listrik mereka akan diputus dan mal-mal tersebut akan ditutup," katanya melalui televisi setempat. Kebijakan ketat ini diterapkan untuk mencoba mengendalikan krisis energi yang melanda salah satu negara dengan cadangan minyak dan gas terbesar di dunia.

Ironisnya, meski merupakan raksasa energi, Iran kini mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan energinya sendiri. Krisis ini disebabkan oleh kurangnya pasokan gas dan bahan bakar yang seharusnya dapat digunakan untuk mendukung pembangkit listrik. Dalam beberapa hari terakhir, suhu ekstrem di bawah nol derajat mencakup seluruh wilayah Iran, memperparah situasi yang ada.

Tidak ada kepastian berapa lama pembatasan jam buka pusat perbelanjaan ini akan berlangsung. Namun, sebelumnya, kebijakan penutupan juga diterapkan pada sekolah dan kantor publik di lebih dari separuh dari 31 provinsi Iran, dan kali ini berlangsung selama tiga hari berturut-turut. Kantor berita IRNA melaporkan bahwa langkah ini diambil karena cuaca dingin yang ekstrem dan perlunya mengelola konsumsi bahan bakar negara secara lebih efisien.

Senin lalu, Presiden Masoud Pezeshkian menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas krisis yang sedang terjadi. Dalam pernyataannya yang dikutip oleh media pemerintah, ia mengungkapkan keprihatinannya terhadap konsumsi energi yang "sangat tinggi" di Iran. "Kami mengonsumsi lebih dari dua hingga tiga kali listrik dan gas dibandingkan dengan negara-negara Eropa," ujarnya.

Pezeshkian juga mendorong masyarakat Iran untuk mengurangi ketergantungan mereka pada pemanas rumah guna mengurangi beban konsumsi energi. Salah satu solusi yang dia sampaikan adalah agar masyarakat lebih mengenakan pakaian hangat sebagai alternatif. Dengan cara ini, diharapkan konsumsi energi dapat ditekan dan krisis yang terjadi dapat sedikit teratasi.

Krisis energi ini menyoroti perlunya solusi jangka panjang dan berkelanjutan untuk mengatasi tantangan energi di Iran. Negara ini perlu memikirkan strategi dan kebijakan baru yang bisa memastikan pasokan energi tetap stabil, sekaligus memanfaatkan sumber daya alam yang dimilikinya secara lebih bijak. Iran mungkin perlu mengalihkan perhatian kepada pengembangan energi terbarukan dan teknologi efisiensi energi.

Dalam jangka pendek, pembatasan dan seruan untuk penghematan mungkin menjadi langkah yang diperlukan. Namun, dalam jangka panjang, Iran perlu menemukan solusi yang lebih inovatif agar tidak terus-menerus terjebak dalam krisis energi yang berulang. Masyarakat dan pemerintah diharapkan dapat bersinergi untuk melewati tantangan ini dengan semangat saling mendukung dan mencari jalan keluar terbaik.

Terkini

11 Kamera Digital Sony Terbaru & Terbaik di Indonesia

Sabtu, 20 September 2025 | 23:04:38 WIB

20 Film Kartun Keluarga Terbaik, Wajib Tonton!

Sabtu, 20 September 2025 | 23:04:38 WIB

11 Tempat Makan di Bandung View Bagus, Wajib Mampir!

Sabtu, 20 September 2025 | 23:04:37 WIB

15 Rekomendasi Harga Sofabed Dibawah 1 Juta Terbaru

Sabtu, 20 September 2025 | 23:04:37 WIB