PONTIANAK - Menyambut perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Kalimantan Barat mengambil langkah strategis untuk memastikan pasokan listrik tanpa hambatan di wilayah tersebut. Dengan daya mampu pembangkit mencapai 693 megawatt (MW) dan beban puncak tertinggi diperkirakan 552 MW, PLN Kalbar menunjukkan komitmennya terhadap keandalan pasokan listrik demi kenyamanan dan keamanan masyarakat serta umat Kristiani.
"Peningkatan daya mampu hingga 693 MW merupakan langkah strategis PLN untuk menjamin pasokan listrik selama Natal dan Tahun Baru kali ini," ungkap Joice Lanny Wantania, GM PLN UID Kalbar dalam sebuah pernyataan di Pontianak pada Selasa. Keputusan ini sejalan dengan visi perusahaan untuk menyediakan layanan terbaik selama periode kritis ini, memastikan setiap rumah, gereja, dan fasilitas umum lain mendapatkan suplai listrik yang memadai.
Keandalan pasokan listrik tidak hanya bergantung pada peningkatan daya, tapi juga kesiapan tenaga kerja yang mumpuni. "Kami telah mengerahkan 1.440 personel yang siap siaga 24 jam untuk memantau kondisi kelistrikan dan memastikan sistem berjalan lancar tanpa gangguan," lanjut Joice. Kesiapan sumber daya manusia ini diiringi dengan penyediaan peralatan pendukung penting, di mana PLN telah menyiapkan 73 genset yang ditempatkan di lokasi-lokasi strategis sebagai cadangan daya.
Selain itu, PLN juga memasang Unit UPS (Uninterruptible Power Supply) di titik-titik krusial untuk menghindari gangguan listrik yang tidak terduga. Terdapat 16 Unit Gardu Mobile (UGB) yang siap dikerahkan bila terjadi gangguan pada gardu utama, menjadikan sistem ini lebih tahan terhadap potensi gangguan. Lebih dari itu, 134 mobil dan 255 motor akan melakukan patroli secara berkala, memberikan jaminan keamanan dan stabilitas listrik terutama di titik-titik yang dianggap prioritas tinggi.
Inovasi terbaru berupa pengembangan infrastruktur untuk kendaraan listrik juga mendapatkan perhatian. Sebanyak 27 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) kini telah tersedia di Kalbar, yang diharapkan mampu mendukung masyarakat dalam penggunaan kendaraan listrik selama periode liburan. "Keberadaan SPKLU di daerah ini merupakan langkah maju PLN dalam mendukung perkembangan kendaraan listrik serta mempermudah akses bagi pengguna," papar Joice.
PLN turut memberikan perhatian khusus pada pasokan listrik ke gereja-gereja yang disiapkan prioritas selama perayaan Natal. Untuk memastikan kelancaran ibadah dan perayaan yang khusyuk, petugas PLN akan terus siaga dan melakukan patroli 24 jam di sekitar lokasi ibadah. "Kami berkomitmen bahwa gereja-gereja di Kalimantan Barat akan mendapatkan prioritas dalam pasokan listrik yang andal," jelas Joice.
Di tengah semua persiapan ini, PLN juga mengajak masyarakat untuk menggunakan listrik dengan bijak selama libur Natal dan Tahun Baru. Imbauan disebarluaskan agar masyarakat menghindari aktivitas seperti bermain layangan dengan tali kawat yang dapat mengganggu jaringan listrik, dan memastikan pembayaran listrik dilakukan tepat waktu. "Tanggung jawab dalam penggunaan listrik akan membantu kami menyediakan layanan yang lebih baik," tutup Joice.
Dengan tekad yang kuat dan persiapan menyeluruh ini, PLN Kalbar berharap dapat memberikan kontribusi positif dalam menciptakan momen Natal dan Tahun Baru yang lebih khidmat dan bermakna bagi seluruh masyarakat Kalimantan Barat. Keberhasilan program ini juga diharapkan dapat menjadi cerminan profesionalitas PLN dalam menghadapi tantangan operasional saat musim liburan panjang.