AMBON - Masyarakat Kota Ambon tengah dihadapkan pada situasi ketidaknyamanan akibat pemadaman listrik yang dilakukan Perusahaan Listrik Negara (PLN) secara mendadak. Kondisi ini menimbulkan keresahan, terutama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Menyikapi masalah ini, DPRD Provinsi Maluku secara tegas mengingatkan PLN untuk tidak melakukan pemadaman listrik selama periode penting tersebut.
Pemadaman listrik yang terjadi tanpa pemberitahuan resmi menambah kekecewaan masyarakat, sebab energi listrik merupakan kebutuhan primer yang menyangga berbagai aktivitas harian. Ary Sahertian, Anggota Komisi II DPRD Maluku, menyuarakan kekhawatiran ini seraya berharap PLN dapat memberikan klarifikasi resmi. "Sampai sekarang DPRD belum mendapat informasi resmi dari pihak PLN yang merupakan mitra Komisi II terhadap pemadaman listrik," ujar Ary saat berbicara dengan wartawan di Ambon.
Lebih lanjut, Ary menjelaskan bahwa dalam berbagai rapat dengan PLN, Komisi selalu menekankan pentingnya menghindari pemadaman listrik, terutama menjelang perayaan-pelayan besar keagamaan seperti Lebaran dan kini Natal serta Tahun Baru. "Sisa tinggal beberapa hari saja, jangan merusak kedamaian masyarakat menyambut Natal. Kepada PLN tolong melihat dan mengevaluasi kinerja, supaya harapan masyarakat terkait lampu ini tidak mati," tegasnya.
Politisi PKB ini menyoroti bahwa komitmen PLN dalam memberikan pelayanan terbaik harus menjadi prioritas utama. Jika ada kendala teknis yang tak terhindarkan, Ary menyarankan agar PLN transparan kepada publik. "Kalau misalnya memang ada hal-hal yang menjadi kerusakan, PLN mesti disampaikan ke publik. Jangan tiba-tiba acara Natal lampunya padam, kan mengganggu kedamaian hati masyarakat. Karena itu, lampu harus menyala 24 jam mesti diperhatikan oleh PLN," lanjutnya.
Melihat kondisi lapangan saat ini, tampaknya pemadaman listrik masih terus berlanjut, menambah urgensi bagi PLN untuk segera bertindak. DPRD mendesak agar PLN memastikan kelancaran pasokan listrik, khususnya pada momen penting seperti Natal 25 Desember dan Tahun Baru 1 Januari, demi menjaga kenyamanan dan kebahagiaan masyarakat dalam merayakan hari besar tersebut.
Selain itu, peran serta PLN dalam menjamin ketersediaan pasokan listrik bukan hanya soal kenyamanan semata, tapi juga menyangkut keamanan dan aktivitas ekonomi sehari-hari. Setiap gangguan listrik tentu berdampak pada operasional bisnis, lenyapnya waktu produktif, serta bisa saja menimbulkan bahaya bagi instalasi-instalasi listrik tertentu.
Masyarakat, yang telah terbiasa dengan listrik sebagai bagian dari kehidupan modern, tentu merasa terganggu bila terjadi pemadaman mendadak. Maka dari itu, langkah proaktif dari PLN sangat dinantikan, tidak hanya dalam menangani pemadaman saat ini, tetapi juga dalam membangun sistem yang lebih tangguh di masa depan.
Kepala Wilayah PLN setempat, ketika dihubungi untuk memberikan tanggapan, belum memberikan komentar resmi mengenai langkah-langkah konkret yang akan diambil untuk mengatasi keluhan-keluhan masyarakat dan memastikan kelancaran listrik selama periode Natal dan Tahun Baru ini. Hal ini semakin mempertegas harapan masyarakat dan DPRD agar segera diadakan pengumuman resmi serta solusi nyata dari pihak PLN.
Pada akhirnya, menjelang hari-hari penuh makna seperti Natal dan Tahun Baru, diharapkan PLN dapat mendengarkan suara masyarakat dan berkomitmen memberikan pelayanan terbaik, demi mendukung kondisi damai dan bahagia masyarakat Kota Ambon selama perayaan-perayaan ini. Dengan demikian, kepercayaan masyarakat terhadap institusi pelayanan publik dapat terus terjaga dan berkembang ke arah yang lebih baik.