Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2024/2025, Pemerintah Kota Depok memastikan bahwa stok Gas Elpiji 3 Kg di wilayahnya akan tetap aman dan tidak mengalami kekurangan. Langkah antisipasi dan koordinasi yang baik menjadi kunci untuk menjaga kestabilan pasokan di tengah meningkatnya permintaan selama liburan.
Ketersediaan Stok Tetap Stabil
Sony Hendro, Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Depok, menegaskan bahwa ketersediaan Gas Elpiji 3 Kg atau gas bersubsidi di wilayah Depok saat ini dalam keadaan aman. "Sangat-sangat aman, berdasarkan hasil pemantauan lapangan dari tim kami," ujar Sony Hendro dalam wawancara dengan Radar Depok pada Minggu, 16 Desember 2023.
Sony Hendro menambahkan, tidak ada penambahan kuota untuk Gas Elpiji 3 Kg di Depok. “Tidak ada penambahan stok, masih tetap seperti biasanya yang berada di Kota Depok,” ungkapnya, menekankan bahwa stok yang ada sudah mencukupi untuk kebutuhan masyarakat selama perayaan Nataru.
Kesiapan Hiswana Migas dan Pertamina
Selain itu, Ketua Hiswana Migas Kota Depok, Ahmad Badri, juga menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada peningkatan permintaan yang signifikan untuk Gas Elpiji 3 Kg. Meski demikian, pihaknya akan bekerja sama dengan Pertamina untuk membentuk satuan tugas (Satgas) yang bertugas memantau kondisi pasokan di lapangan.
“Kami juga nantinya bakal membentuk satuan tugas (Satgas) dari Pertamina untuk memantau kondisi lapangan terkait keberadaan Gas Elpiji tiga kilogram di Kota Depok,” tutur Ahmad Badri. Satgas ini akan menjadi bagian penting dalam mengantisipasi kemungkinan kekurangan stok menjelang Nataru.
Menurut Ahmad Badri, jika terdapat gejala kekurangan pasokan, Satgas akan segera berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Depok untuk mengambil langkah penanganan yang diperlukan. “Jika terdapat gejala kekurangan, bisa langsung dikoordinasikan dengan Pemkot Depok untuk membuat laporan dalam melakukan tambahan stok Gas Elpiji tiga kilogram di Kota Depok,” jelasnya.
Situasi Liburan dan Pola Konsumsi
Ahmad Badri menambahkan bahwa fenomena unik di Kota Depok adalah pengosongan kota saat hari-hari besar, karena banyak penduduknya yang merupakan perantau dan memilih pulang kampung saat liburan. Hal ini berbeda dengan saat Ramadan ketika permintaan cenderung meningkat.
"Di Kota Depok pada masa hari-hari besar kondisinya sangat berbeda dengan wilayah-wilayah lain, dikarenakan Kota Depok sebagai kota perantau. Yang menjadikan jika hari besar kondisi Kota Depok yang kosong dan warganya pulang kampung, kecuali pada masa Ramadan yang mengalami kondisi peningkatan," jelasnya.
Ahmad Badri juga menjelaskan bahwa kuota Gas Elpiji 3 Kg di Depok saat ini tetap pada angka 2,2 tabung per bulan, sesuai dengan kondisi normal. “Masih di angka 2,2 tabung per bulan, jika ada penambahan kami siap melakukan persiapan,” katanya.
Imbauan kepada Masyarakat
Sebagai penutup, Ahmad Badri mengimbau kepada masyarakat agar tidak perlu khawatir akan kekurangan stok Gas Elpiji 3 Kg selama perayaan Natal dan Tahun Baru. “Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir kekurangan elpiji 3 Kg yang sudah tersebar di 63 Kelurahan dan 11 Kecamatan se-Kota Depok,” tegasnya.
Dukungan dari dinas terkait dan Hiswana Migas merupakan upaya nyata dalam memastikan kebutuhan masyarakat akan Gas Elpiji 3 Kg tetap terpenuhi. Koordinasi yang baik dengan Pertamina juga diharapkan mampu mengantisipasi berbagai kemungkinan, sehingga perayaan Natal dan Tahun Baru di Depok dapat berjalan lancar tanpa kekurangan bahan bakar utama.
Stabilitas dalam pasokan Gas Elpiji 3 Kg tidak hanya mencerminkan kesiapan Pemkot Depok dalam menangani kebutuhan dasar warganya tetapi juga menjadi bagian dari upaya mendorong kenyamanan selama merayakan hari besar keagamaan dan pergantian tahun. Dengan demikian, masyarakat di Depok diharapkan dapat menikmati masa liburan dengan tenang dan tanpa kekhawatiran mengenai ketersediaan gas untuk keperluan sehari-hari.