TANAH BUMBU – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Kabupaten Tanah Bumbu menunjukkan kesiapannya dalam menjaga kelancaran distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM). Dinas Koperasi Usaha Mikro Perdagangan dan Perindustrian (KUMP2) Tanah Bumbu berperan aktif dengan melaksanakan pengawasan ketat demi memastikan kebutuhan penting ini tetap terpenuhi.
H. Heriansyah, Kabid Perdagangan dan Kemetrologian Dinas KUMP2 Tanah Bumbu, membenarkan inisiatif ini sebagai tanggapan atas surat edaran dari Kementerian Perdagangan. "Hari ini, kami melakukan pengawasan, pengamatan, dan pemantauan alat ukur, takar, timbang, dan perlengkapannya (UTTP) / Pompa Ukur Bahan Bakar Minyak (PU BBM) dan satuan ukur pada jalur mudik," ungkap H. Heriansyah dalam wawancaranya pada Rabu, 11 Desember 2024 di Batulicin.
Langkah pengawasan ini terfokus di berbagai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kecamatan Batulicin dan Simpang Empat. Ini adalah bagian dari strategi untuk menjamin kelancaran distribusi BBM selama masa liburan yang biasanya padat dengan aktivitas warga, termasuk peningkatan mobilitas para pemudik.
Pentingnya pengawasan kali ini juga didorong oleh pelaksanaan Batulicin Festival (Batfest), sebuah acara besar yang diyakini menjadi festival terbesar di wilayah timur Indonesia. Seperti yang diuraikan oleh H. Heriansyah, acara tersebut diperkirakan akan menarik banyak sekali pengunjung dan wisatawan dari berbagai daerah. Hal ini berarti kebutuhan akan BBM diperkirakan akan melonjak, dan kesiapan logistik menjadi krusial.
"Kami memastikan BBM tersedia dalam jumlah yang cukup dan akurasi alat ukur juga terjamin," tambah H. Heriansyah. Keberadaan festival ini bukan hanya menjadi pesta budaya dan atraksi wisata, namun juga ujian sistem distribusi BBM di Tanah Bumbu.
Hasil dari pengawasan sementara menunjukkan bahwa SPBU yang menjadi sasaran inspeksi telah memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan. Secara umum, stok BBM di wilayah tersebut dinyatakan aman setidaknya hingga melewati Natal dan Tahun Baru. Ini menjadi kabar baik bagi masyarakat setempat maupun wisatawan yang akan berkunjung.
Selain pemantauan terkait ketersediaan dan keakuratan alat ukur BBM, langkah pengawasan ini juga menjadi upaya Dinas KUMP2 untuk memonitor kemungkinan penyelewengan yang bisa terjadi. Utamanya, kelangkaan semisal menimbulkan disparitas harga yang merugikan konsumen.
H. Heriansyah menambahkan bahwa menjaga distribusi yang adil dan berkeadilan adalah prioritas utama agar masyarakat Tanah Bumbu merasakan manfaat dari pengawasan ini. "Pengawasan ini juga wujud komitmen kami untuk melindungi konsumen dari penyelewengan yang mungkin terjadi," tegasnya.
Langkah preventif seperti ini diharapkan dapat terus berlanjut tidak hanya pada masa menjelang liburan besar saja, namun juga dalam operasional harian agar kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan pihak terkait terus terjaga.
Dengan adanya peningkatan aktivitas seperti ini, diharapkan masyarakat merasa tenang, terutama saat merayakan hari besar keagamaan dan menyambut datangnya tahun baru tanpa khawatir akan suplai BBM. Pendekatan preventif dan kesiapan ini diharap juga memberi contoh bagi wilayah lain dalam menyusun strategi distribusi yang baik dan tepat.
Pengawasan dan koordinasi yang dilakukan Dinas KUMP2 Tanah Bumbu ini menjadi gambaran betapa pentingnya sinergi antara pemerintahan dan masyarakat dalam menjamin kebutuhan publik tetap terpenuhi dengan baik. Semoga, langkah ini mampu mendorong efektivitas dan efisiensi di dalam sistem distribusi BBM, tidak hanya untuk saat ini tetapi juga seterusnya.
Dengan sistem pengawasan yang ketat, masyarakat dan wisatawan dapat menjalani liburan dengan nyaman, mengingat pentingnya BBM dalam menunjang mobilitas dan aktivitas sehari-hari. H. Heriansyah menyimpulkan, "Kami berkomitmen untuk menjaga agar distribusi BBM tetap stabil dan dapat diandalkan oleh masyarakat di masa mendatang."