BANDUNG - Di tengah bencana banjir dan longsor yang melanda kawasan Sukabumi dan Cianjur, Jawa Barat, PLN berkomitmen untuk memulihkan infrastruktur kelistrikan yang terdampak. Krisantus H Setyawan, Senior Manajer Komunikasi dan Umum Unit Induk Distribusi PLN Jabar, menyatakan bahwa sambungan listrik ke rumah-rumah warga dan fasilitas umum seperti rumah sakit menjadi prioritas utama dalam pemulihan ini.
"Segala cara kami lakukan agar listrik kembali bisa didapatkan warga di daerah terdampak. Selain rumah, listrik di rumah sakit menjadi perhatian utama kami," ujar Krisantus dalam konferensi pers di Bandung, Senin, 9 Desember 2024.
Upaya pemulihan yang dilakukan oleh tim PLN termasuk bekerja sama dengan tim SAR Jawa Barat untuk menyeberangi derasnya Sungai Cikaso. Kerjasama ini bertujuan memasang kembali tiang listrik yang patah dan hanyut akibat banjir bandang. Selain itu, PLN juga menerjunkan 305 personel dan 67 kendaraan untuk membuka akses jalan yang tertimbun tanah, guna mempermudah proses pemulihan.
Krisantus melaporkan perkembangan positif dalam upaya pemulihan ini. Setelah berhasil memulihkan listrik di kawasan Cianjur, fokus kini beralih ke Sukabumi. Data terbaru menunjukkan bahwa dari 15 penyulang yang sebelumnya terdampak, kini hanya dua yang masih dalam proses perbaikan. Sebanyak 312 gardu listrik masih harus dipulihkan dari total 1.147 gardu yang sebelumnya padam akibat bencana. Hingga saat ini, dari 138.408 pelanggan yang akses listriknya terganggu, 106.965 pelanggan sudah kembali menikmati pasokan listrik.
"Tim lapangan kami masih terus berjibaku. Semoga tidak lama lagi semua pulih kembali," tambah Krisantus.
Sementara itu, situasi di Kampung Cihonje, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Sukabumi, terlihat sangat memprihatinkan dengan adanya pergerakan tanah yang menyebabkan puluhan rumah rusak dan memaksa ratusan warga untuk mengungsi. Bencana ini dipicu oleh hujan dengan intensitas sedang hingga deras yang terjadi pada Selasa, 3 Desember 2024.
Selain fokus pada infrastruktur listrik, PLN juga memberikan bantuan kemanusiaan berupa pangan dan kebutuhan pokok lainnya. Agung Murdifi, General Manager PLN UID Jabar, mengungkapkan bahwa PLN, bekerja sama dengan TJSL dan Yayasan Baitul Mal, telah menyalurkan 600 paket kebutuhan pokok serta menyediakan 3.700 paket nasi siap saji yang disajikan lewat food truck.
"Salah satu food truck kami ditempatkan di Kampung Cihonje untuk memudahkan warga memenuhi kebutuhan pangannya," ujar Agung.
Lebih dari itu, PLN juga menyediakan posko hangat di lokasi pengungsian yang menawarkan sejumlah minuman hangat seperti teh, kopi, dan wedang jahe, yang dapat dinikmati pengungsi dalam kondisi cuaca yang dingin. "Selain makanan siap saji, food truck juga menyediakan posko hangat. Pengungsi bisa menikmati teh, kopi, hingga wedang jahe," ujar Agung.
Dengan serangkaian langkah tersebut, PLN berharap dapat mempercepat proses pemulihan listrik dan membantu meringankan beban masyarakat terdampak bencana di Sukabumi dan Cianjur. Upaya ini diharapkan juga dapat menjadi contoh bagaimana komitmen sinergi antara perusahaan dan masyarakat mampu menghadapi tantangan yang diakibatkan oleh bencana alam.
Dukungan terhadap para korban bencana diharap terus mengalir, agar kehidupan cepat kembali normal dan masyarakat dapat terus melanjutkan aktivitas sehari-hari mereka dengan lebih baik. Krisantus dan Agung mengajak seluruh pihak untuk bersatu padu dalam menghadapi bencana ini, dengan harapan tidak ada lagi korban tambahan dan pemulihan bisa dilakukan lebih cepat dan tepat sasaran.