AMBON – Menyambut perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) telah mengambil langkah penting demi memfasilitasi meningkatnya permintaan energi kendaraan listrik di Pulau Seram. Melalui Unit Pelaksanaan Pelayanan Pelanggan (UP3) Masohi, PLN secara resmi mengoperasikan enam Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), sebuah upaya yang sejalan dengan inisiatif nasional untuk transisi energi bersih.
Dalam peluncuran yang terletak di tiga kabupaten berbeda di Pulau Seram—Maluku Tengah, Seram Bagian Barat, dan Seram Bagian Timur—sang General Manager, Awat Tuhuloula menjelaskan bahwa penyediaan SPKLU ini bukan hanya sekadar penyediaan infrastruktur, tetapi juga sebagai bagian dari perwujudan dukungan PLN terhadap Peraturan Presiden No. 55 Tahun 2019. “Penyediaan SPKLU ini merupakan wujud dukungan dan kesiapan PLN dalam menyambut era kendaraan listrik," kata Awat, sambil menambahkan bahwa pengoperasian ini bertepatan dengan momentum penting Nataru.
Budaya mudik yang kuat di Maluku membuat periode ini menjadi fokus perhatian PLN. “Budaya mudik, terutama bagi kita orang Maluku ini tidak boleh dilewatkan, apalagi Natal dan Tahun Baru. Akan terjadi lonjakan arus mudik, yang sudah kami perhitungkan. Fasilitas SPKLU ini turut bisa menjadi solusi mudik masyarakat Maluku pengguna kendaraan listrik,” sebut Awat.
Keamanan dan kenyamanan perjalanan menjadi prioritas PLN. Awat berharap, semua masyarakat dapat melakukan perjalanan dengan aman dan nyaman ke rumah masing-masing untuk merayakan momen spesial bersama keluarga.
Selain menjadi solusi praktis, keenam SPKLU yang baru beroperasi ini mengakomodasi dua jenis charger—fast charging dan normal charging—yang telah memenuhi standar Electric Vehicle Eropa dan Jepang. Fast charging membutuhkan waktu maksimal dua jam, sementara normal charging memakan waktu enam hingga delapan jam. Dengan demikian, PLN memastikan bahwa kebutuhan pengisian daya dapat diakses dengan mudah sesuai dengan ketersediaan waktu pengguna.
Assistant Manager Niaga dan Pemasaran, Ayub Nur, memperkuat komitmen PLN terhadap program transisi kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan. “Dengan beroperasinya SKPLU ini, PLN berkomitmen mendukung program pemerintah dalam transisi kendaraan yang lebih ramah lingkungan dan menambah keyakinan kepada masyarakat untuk tidak ragu memilih kendaraan listrik,” tuturnya.
Ayub juga menyoroti dampak psikologis dari kehadiran infrastruktur ramah lingkungan ini terhadap masyarakat. “Keberadaan SPKLU juga memberi dampak psikologis yang positif bagi masyarakat agar tidak ragu dan takut untuk menggunakan kendaraan listrik," ujarnya, sambil berharap keberadaan fasilitas ini dapat memudahkan masyarakat dalam mengakses kebutuhan tenaga listrik mereka.
Daftar SPKLU yang kini beroperasi dan dapat ditemukan pada aplikasi PLN Mobile meliputi:
SPKLU PLN UP3 Masohi
SPKLU PLN ULP Masohi
SPKLU PLN ULP Kobisonta
SPKLU PLN ULP Bula
SPKLU PLN ULP Piru
SPKLU PLN ULP Kairatu
Peluncuran SPKLU ini mencerminkan visi PLN untuk menjadikan transisi ke kendaraan listrik sebagai pengalaman yang lebih mudah dan dapat diakses. Dengan pertumbuhan jaringan pengisian daya di seluruh Pulau Seram, PLN memastikan bahwa teknologi ramah lingkungan ini dapat menjadi pilihan transportasi yang reliabel, seiring dengan meningkatnya kesadaran akan keberlanjutan lingkungan di Maluku dan Maluku Utara. Dengan terus berkembangnya infrastruktur seperti ini, masa depan kendaraan listrik di Indonesia tampaknya akan melaju pesat menuju kesuksesan.