MAKASSAR – Setelah bertahun-tahun hidup dalam kegelapan, sekitar 300 kepala keluarga di Pulau Laiya, Desa Mattiro Labangeng, Kecamatan Liukang Tupa'biring Utara, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, akhirnya merasakan nikmatnya penerangan listrik berkat inovasi dari PT PLN. Program SuperSUN yang dijalankan PLN tidak hanya membawa sinar, tetapi juga membuka jalan bagi perubahan sosial dan ekonomi di pulau terpencil ini.
Selama 35 tahun, Pulau Laiya hanya mengandalkan penerangan dari genset pemerintah dan swadaya masyarakat yang beroperasi tiga jam setiap malam.
Kini, dengan kehadiran SuperSUN, listrik dapat dinikmati selama 24 jam, membawa perubahan drastis dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Harianti Hafid, seorang bidan desa yang telah mengabdi selama lima tahun di pulau ini, merasakan perubahan yang signifikan dalam pekerjaannya. "Kami bisa lebih maksimal menolong dan membantu orang yang sakit berkat listrik PLN," ungkapnya dengan penuh rasa syukur.
Pada suatu malam, Harianti bercerita tentang pengalamannya saat membantu seorang nelayan yang terluka akibat tusukan ikan beracun. Tanpa penerangan yang memadai, Harianti harus mengandalkan senter untuk menjahit luka si nelayan. "Pas ada pasien yang ditolong dalam keadaan darurat, keterbatasan kita itu mulai dari gerah karena kepanasan, gelap, apalagi dalam keadaan warga itu kesakitan, ini menjadi masalah bagi kami," tambahnya.
Kehadiran listrik dari SuperSUN tidak hanya berpengaruh pada sektor kesehatan. Kepala Desa Mattiro Labangeng, Musmuliadi, mengakui bahwa penerangan yang kini dinikmati seluruh warga telah mengubah ekonomi desa yang sebelumnya lambat. "Kami mau bikin es batu, juga tidak bisa karena tidak bisa pakai kulkas. Jadi kami itu beli di pulau lain untuk kami gunakan di sini. Anak-anak mau belajar malam, juga tidak maksimal," jelas Musmuliadi.
Dengan listrik yang tersedia sepanjang hari, aktivitas ekonomi seperti pembuatan es batu untuk nelayan dan penjualan minuman dingin kini beroperasi dengan optimal. Pembekuan hasil tangkapan laut menjadi lebih efisien, mengurangi biaya tambahan yang sebelumnya dikeluarkan warga.
Anak-anak sekolah juga mendapat manfaat besar dengan adanya penerangan di malam hari, memungkinkan mereka belajar lebih lama dan meningkatkan prestasi akademik.
SuperSUN, singkatan dari Sorong Ultimate for Electrifying – Surya Untuk Negeri, merupakan terobosan PLN yang memanfaatkan energi matahari. Dengan kapasitas daya 900 Volt Ampere (VA) dan dilengkapi kWh meter prabayar, sistem ini terdiri atas PV Panel berkapasitas 440 Wp - 700 Wp serta baterai berkapasitas 2 kWh. Teknologi ini mengombinasikan penggunaan sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan, sehingga mengurangi emisi gas rumah kaca dan memberikan penerangan yang berkelanjutan.
Budiono, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) mengatakan, "SuperSUN adalah wujud keseriusan PLN dalam mewujudkan listrik berkeadilan bagi seluruh masyarakat. Kami optimistis upaya ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat."
Tak hanya berhenti di Pulau Laiya, program SuperSUN juga telah dinikmati oleh pulau-pulau lain seperti Pulau Polewali, Pulau Saugi, dan Pulau Sapuli. PLN berencana menambah 109 unit SuperSUN untuk mencakup wilayah lebih luas di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, menghadirkan sinar harapan bagi lebih banyak penduduk daerah terpencil.
Berkat listrik SuperSUN, warga Pulau Laiya kini hidup dalam cahaya, menandai akhir dari kegelapan panjang yang pernah mereka alami. Harapan dan optimisme membara di dalam sanubari setiap warga, seakan menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada PLN atas sinar kehidupan baru yang mereka bawa. Bagi Pulau Laiya, "Terima kasih PLN," adalah seruan sukacita yang menyambut hari baru dan masa depan yang lebih cerah.