BBM

Menghadapi Lonjakan Libur Nataru, DPR Desak Optimasi Distribusi BBM dan LPG

Menghadapi Lonjakan Libur Nataru, DPR Desak Optimasi Distribusi BBM dan LPG
Menghadapi Lonjakan Libur Nataru, DPR Desak Optimasi Distribusi BBM dan LPG

JAKARTA - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), isu ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) dan gas LPG 2 kg menjadi perhatian serius. Anggota Komisi XII DPR RI, Syafruddin, menyatakan langkah-langkah strategis telah direncanakan guna memastikan ketersediaan energi selama musim libur panjang ini.

Syafruddin menjelaskan bahwa sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) akan menambah jam operasional hingga 20 jam per hari. "Ada beberapa SPBU yang akan beroperasi hingga 20 jam, dan tanki-tanki SPBU kantong disiapkan untuk menghadapi potensi lonjakan permintaan," ujarnya dalam pernyataan pers pada Rabu, 17 Desember 2024.

Upaya penguatan distribusi menjadi sorotan utama dengan Syafruddin menyerukan peran aktif pemerintah daerah (pemda) dalam pengaturan distribusi yang efisien. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi antrean panjang yang sering dikeluhkan masyarakat. Menurut politisi PKB ini, kolaborasi erat antara Pertamina dan pemda sangat dibutuhkan untuk memastikan distribusi berjalan lancar.

“Dengan kolaborasi yang baik, diharapkan distribusi LPG dan BBM dapat berjalan lancar, sehingga kebutuhan masyarakat terpenuhi tanpa kendala,” tambah Syafruddin.

Syafruddin juga menyoroti inisiatif untuk menambah kuota LPG dan BBM di tahun mendatang, yang ia anggap sebagai langkah krusial untuk mengantisipasi peningkatan permintaan energi. Sebagai anggota Badan Anggaran DPR RI, ia menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan penambahan kuota jika diperlukan.

“Kalau di lapangan kuota yang ada tidak mencukupi, saya akan terus berjuang agar ada penambahan. Kepentingan masyarakat harus menjadi prioritas,” tegasnya.

Melihat kebutuhan akan peningkatan akses bahan bakar yang merata, Syafruddin turut mendorong pembangunan SPBU baru, terutama di wilayah yang masih minim akses seperti Kalimantan Timur. Ia menilai langkah ini sebagai solusi jangka panjang untuk pemerataan distribusi energi.

“Kami butuh kolaborasi dengan pemda untuk mempercepat pembangunan SPBU. Dengan demikian, distribusi BBM menjadi lebih merata, dan masyarakat tidak kesulitan mengakses bahan bakar,” jelasnya lebih lanjut.

Syafruddin optimistis dengan berbagai langkah strategis yang telah diinisiasi oleh Pertamina, pemerintah daerah, dan DPR dapat mengatasi tantangan distribusi energi selama Nataru. Ia juga menjanjikan akan terus memantau situasi di lapangan untuk memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi.

“Saya akan terus mendukung dan mengawal upaya Pertamina serta pemda agar semua kebutuhan masyarakat selama Nataru dapat terpenuhi. Kenyamanan dan kebutuhan rakyat adalah prioritas utama,” tutup Syafruddin.

Dengan langkah-langkah antisipatif ini, diharapkan masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru tanpa kekhawatiran terkait ketersediaan BBM dan LPG. Kolaborasi antara pihak-pihak terkait diharapkan dapat memastikan pasokan yang memadai sehingga perayaan dapat berlangsung dengan lancar.

### Strategi Nasional dalam Menyikapi Permintaan Energi

Pentingnya strategi nasional dalam menyikapi peningkatan permintaan energi selama periode liburan seperti Nataru tidak bisa diabaikan. Langkah-langkah yang diprakarsai oleh Syafruddin dan rekan-rekan di DPR serta dilaksanakan oleh Pertamina dan pemda menjadi pilar utama dalam menjaga stabilitas pasokan energi.

Kolaborasi ini tidak hanya penting untuk kebutuhan jangka pendek, namun juga untuk menetapkan preseden dalam penanganan distribusi energi di masa depan, memastikan akses yang adil dan merata bagi seluruh lapisan masyarakat. Dengan strategi yang tepat, diharapkan tantangan distribusi dapat diatasi, dan pengalaman Nataru ini dapat menjadi pelajaran berharga dalam pengelolaan energi di Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index