JAKARTA – Momen yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba, PT Hero Global Investment Tbk (HGII) siap menggoyang pasar modal Indonesia dengan rencana penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Perusahaan induk yang berfokus pada energi baru terbarukan ini membuka tawaran menarik untuk investor dengan melepas 1,3 miliar saham atau setara dengan 20% dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh.

Dalam penawaran awal, saham Perseroan dibanderol pada kisaran harga Rp 200 hingga Rp 230 per lembar. Dengan demikian, jika seluruh saham terjual, HGII berpotensi meraup dana segar hingga sebesar Rp 299 miliar dari debutnya di bursa. Penawaran ini mengundang antusiasme besar, mengingat pentingnya peralihan ke energi bersih di tengah krisis iklim yang semakin mengancam.

Fase bookbuilding dijadwalkan berlangsung pada 18 hingga 23 Desember 2024. Untuk menyukseskan acara besar ini, HGII menggandeng dua penjamin pelaksana emisi efek yang sudah berpengalaman, yakni OCBC Sekuritas dan UOB Kay Hian Sekuritas. Kepercayaan ini menegaskan keseriusan HGII dalam melibatkan pemain besar dalam perjalanan finansialnya.

Menilik situs e-ipo.co.id, HGII dikenal sebagai holding company yang aktif di sektor energi baru terbarukan. Sebagai perusahaan induk, mereka berfokus pada pengembangan dan operasionalisasi pembangkit listrik berbasis energi terbarukan. Sektor yang dijalani HGII semakin relevan di tengah panggilan global untuk transisi ke energi bersih, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Mengutip pernyataan juru bicara HGII, "Kami berkomitmen menghadirkan energi bersih yang dapat diandalkan, sejalan dengan power purchase agreement (PPA) jangka panjang yang kami miliki bersama Perusahaan Listrik Negara (PLN). Posisi kami sebagai independent power producer (IPP) memungkinkan kami untuk menyuplai energi yang hijau dan berkelanjutan."

Salah satu kekuatan HGII terletak pada fasilitas pembangkit listrik yang sudah berjalan. Dalam portofolionya, tercatat beberapa pembangkit listrik seperti PLTM Parmonangan 1, PLTM Parmonangan 2, dan PLTBg Ujung Batu, yang semuanya telah berkontribusi dalam penyediaan energi terbarukan. Dengan teknologi dan sumber daya yang dimiliki, HGII mampu menjawab tantangan masa depan dalam penyediaan energi yang efisien dan ramah lingkungan.

Sementara itu, di lain sisi, PT Raja Roti Cemerlang (BRRC) juga diberitakan tengah bersiap untuk melantai di bursa dengan kisaran harga IPO Rp 200-210 per saham, lengkap dengan tawaran waran. Kendati bergerak di industri yang berbeda, pola yang sama yakni menarik investor dengan harga awal yang kompetitif, diharapkan dapat memperluas jaringan modal mereka.

HGII memposisikan diri sebagai model pemimpin di industrinya dengan terus mengejar pengembangan energi baru terbarukan di Indonesia. Dengan tekad yang kuat untuk mengurangi dampak lingkungan dan menyediakan solusi energi efisien, perusahaan ini berupaya keras untuk memperkuat fondasi keberlanjutan yang sudah mereka bangun.

Para investor dan analis pasar juga mengamati langkah besar ini sebagai bagian dari tren global yang lebih luas, di mana energi terbarukan semakin mengambil porsi penting dalam strategi investasi. IPO HGII bukan hanya tentang meningkatkan modal, tetapi juga mempertegas komitmen terhadap lingkungan dan inovasi dalam industri energi.

Keberhasilan IPO ini bukan hanya akan mempertebal lini bisnis HGII, namun juga memberikan dampak positif bagi industri energi terbarukan di Indonesia. Pemerintah terus mendorong agar lebih banyak perusahaan beralih ke energi bersih sebagai bagian dari komitmen mengurangi emisi gas rumah kaca dan mencapai target energi berkelanjutan.

Dengan panggung modal yang siap menyambut, HGII diharapkan dapat terus melahirkan inovasi baru dan berkontribusi positif terhadap perekonomian sekaligus lingkungan. Perlu kita simak bersama, langkah strategis apa saja yang akan diambil HGII pasca-IPO ini dalam membangun masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.