PERTAMINA

Banjir Bandang Ponorogo, Akses Terputus, Pertamina Jamin Suplai BBM dan LPG Aman

Banjir Bandang Ponorogo, Akses Terputus, Pertamina Jamin Suplai BBM dan LPG Aman
Banjir Bandang Ponorogo, Akses Terputus, Pertamina Jamin Suplai BBM dan LPG Aman

PONOROGO - Banjir bandang yang melanda wilayah Ponorogo, Trenggalek, dan Pacitan sejak Minggu 15 Desember 2024, telah menimbulkan dampak signifikan pada infrastruktur dan aktivitas warga. Ketinggian air yang mencapai 150 sentimeter menggenangi jalan provinsi, memutus akses transportasi utama, dan merendam fasilitas umum seperti sekolah. Meski demikian, PT Pertamina Patra Niaga memastikan bahwa distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquid Petroleum Gas (LPG) di wilayah tersebut tetap stabil dan tidak terganggu.

Banjir terjadi akibat luapan sejumlah sungai utama di Ponorogo yang tidak mampu menampung volume air tinggi dari curah hujan deras dalam beberapa hari terakhir. "Kondisi ini dipicu oleh meluapnya sungai yang menjadi jalur utama penyaluran air hujan," ujar Hadi Sunyoto, anggota Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, seperti dilaporkan oleh Antara.

Keadaan darurat ini membuat jalan Trenggalek-Ponorogo-Pacitan tidak bisa dilewati kendaraan. Warga di beberapa wilayah terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Banjir telah menggenangi pemukiman warga hingga ketinggian 50 hingga 150 sentimeter sejak pukul 01.00 WIB pada hari Minggu.

Di tengah situasi ini, Pertamina Patra Niaga, melalui Area Manager Communication Relations dan CSR Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi, menyatakan bahwa suplai BBM dan LPG ke daerah terdampak banjir tetap berjalan seperti biasa. "Sementara pasokan dan stok BBM-LPG aman sampai dengan Senin sore. Banjir juga sudah mulai surut. Suplai tetap normal seperti biasa," ungkap Ahad dalam pernyataannya kepada Bisnis, Selasa 17 Desember 2024.

Ia merinci bahwa stok LPG di tiga kabupaten yang terkena dampak banjir mencapai 11,5 metrik ton per hari, didistribusikan ke lebih dari 2.000 pangkalan. Sementara itu, stok BBM jenis bensin dilaporkan sebesar 513,8 juta kiloliter (kL) dan solar mencapai 163,8 juta kL, memastikan kebutuhan energi masyarakat tetap terpenuhi meski di tengah bencana.

Ahad juga menjelaskan bahwa distribusi BBM dan LPG dilakukan dengan memanfaatkan jalur alternatif yang masih bisa diakses. "Prioritas kami adalah memastikan bahwa masyarakat tetap mendapatkan suplai energi yang memadai, meskipun akses utama terputus," tambahnya.

Di sisi lain, BPBD Kabupaten Ponorogo terus berupaya menanggulangi dampak banjir dengan menambah personel dan peralatan untuk percepatan evakuasi dan bantuan bagi warga terdampak. Berbagai instansi terkait juga melakukan koordinasi untuk memastikan keselamatan warga dan meminimalkan kerugian.

Meskipun tantangan besar akibat terputusnya akses jalan, langkah-langkah yang diambil oleh Pertamina dan BPBD menunjukkan sinergi dan kesiapsiagaan yang tinggi dalam menghadapi bencana ini. Koordinasi lintas sektor diharapkan dapat meringankan beban warga dan mempercepat pemulihan kondisi agar aktivitas sosial dan ekonomi di wilayah terdampak dapat segera normal kembali.

Salah satu mandat penting dalam penanganan bencana adalah memastikan warga tetap tenang dan mendapatkan informasi terkini yang akurat mengenai situasi yang mereka hadapi. Pihak berwenang, termasuk pemerintah daerah dan instansi terkait, diharapkan terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kewaspadaan dan persiapan menghadapi kemungkinan bencana serupa di masa depan.

Seiring surutnya banjir pada Senin sore, diharapkan proses pemulihan dapat segera dimulai dengan fokus pada perbaikan infrastruktur, termasuk pembukaan akses jalan yang terputus, dan pemulihan fasilitas umum yang terdampak. Upaya kolaboratif ini akan menjadi kunci dalam memulihkan kehidupan normal di wilayah Ponorogo dan sekitarnya setelah bencana banjir yang melumpuhkan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index