ESDM

Kementerian ESDM Teken Perjanjian Pemanfaatan Ruang Jalan Tol untuk Proyek Pipa Gas Cisem II

Kementerian ESDM Teken Perjanjian Pemanfaatan Ruang Jalan Tol untuk Proyek Pipa Gas Cisem II
Kementerian ESDM Teken Perjanjian Pemanfaatan Ruang Jalan Tol untuk Proyek Pipa Gas Cisem II

JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengambil langkah signifikan dengan menandatangani perjanjian kerja sama untuk pemanfaatan ruang milik jalan tol dalam rangka pemasangan pipa gas transmisi Cirebon-Semarang (Cisem) tahap II. Melalui kolaborasi strategis dengan PT Jasamarga dan beberapa badan usaha jalan tol lainnya, proyek ini diharapkan dapat mengoptimalkan infrastruktur energi Indonesia, khususnya di Pulau Jawa.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas), Dadan Kusdiana, mewakili Kementerian ESDM dalam penandatanganan perjanjian yang diadakan bersama Direktur Utama PT Semesta Marga Raya, PT Pejagan Pemalang Tol Road, dan PT Pemalang Batang Tol Road. Penandatanganan ini, yang sudah lama dinantikan, juga akan dilanjutkan secara sirkuler dengan PT Jasamarga Transjawa Tol.

"Dengan ditandatanganinya perjanjian kerja sama ini, kami memastikan bahwa kegiatan konstruksi Pembangunan Pipa Transmisi Gas Bumi Cisem Tahap 2 di area Jalan Tol Palimanan hingga Batang dapat mulai dilaksanakan," ujar Dadan dalam keterangan pers pada Jumat, 13 Desember 2024.

Strategi Pembangunan Pipa Gas Cisem II

Proyek Pipa Gas Cisem Tahap II ini membentang sejauh 245 kilometer dan direncanakan melewati lima titik utama dari Tol Palimanan-Kanci hingga Tol Batang-Semarang. Pemangku kepentingan di ruas tol tersebut, termasuk PT Jasamarga Transjawa Tol dan beberapa badan usaha jalan tol, berperan krusial dalam mendukung kelancaran pembangunan.

Selain PT Jasamarga Transjawa Tol, usaha ini juga melibatkan PT Semesta Marga Raya, PT Pejagan Pemalang Tol Road, PT Pemalang Batang Tol Road, dan PT Jasamarga Semarang Batang. Meski demikian, penandatanganan perjanjian dengan PT Jasamarga Semarang Batang masih perlu diselesaikan dalam waktu dekat.

"Kami berkomitmen menyelesaikan proyek ini dengan mengedepankan aspek keselamatan dan keamanan. Kami akan bekerja sama erat dengan seluruh pemangku kepentingan sehingga proyek ini tidak mengganggu operasional jalan tol," tambah Dadan.

Manfaat Besar Bagi Indonesia

Seiring berjalannya waktu, proyek Cisem II ini diharapkan menjadi katalisator dalam mengurangi ketergantungan Indonesia pada Liquified Petroleum Gas (LPG). Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan, proyek ini dirancang untuk menyalurkan gas bumi sebagai sumber energi yang lebih efisien dan terjangkau bagi industri serta rumah tangga.

“Kalau dengan jaringan gas rumah tangga (jargas) ini, harganya jauh lebih murah dari LPG. Dengan demikian, masyarakat tidak akan kesulitan mendapatkan gas, dan kita bisa menstabilkan harga gas di pasar," kata Bahlil saat ditemui setelah meresmikan proyek pipa Cisem tahap II di Batang, Jawa Tengah pada Senin (30/9).

Proyek ini tidak hanya penting untuk industri saja. Dalam skema kontrak tahun jamak atau multiyears contract, proyek bernilai sekitar Rp 2,7 triliun ini menggunakan anggaran APBN, menunjukkan komitmen kuat pemerintah untuk menyediakan infrastruktur gas tanpa campur tangan swasta maupun BUMN.

Persiapan dan Pelaksanaan

Pembangunan proyek ini dirancang secara menyeluruh, mulai dari perancangan hingga pelaksanaan konstruksi, dengan masa pelaksanaan selama 18 bulan sejak penandatanganan kontrak pada 2 Agustus 2024. Dengan dana yang sepenuhnya berasal dari anggaran negara, proyek ini menunjukkan langkah konkret pemerintah dalam memperkuat kemandirian energi nasional.

Sebagai sumber energi bersih dan murah, gas bumi diharapkan dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi dengan menurunkan biaya energi bagi industri dan rumah tangga. Proyek ini diantisipasi tidak hanya menciptakan efisiensi tetapi juga meningkatkan daya saing industri dalam negeri.

Melalui kolaborasi lintas sektor dengan berbagai pemangku kepentingan, Indonesia berharap implementasi proyek pipa gas Cisem II dapat mempercepat modernisasi infrastruktur energi sekaligus memperkuat sistem distribusi gas bumi nasional. Adapun dengan adanya proyek ini, Indonesia akan lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan energinya dan mengurangi ketergantungan pada impor LPG.

Dengan segala upaya yang digagas, proyek Cisem diharapkan tidak hanya memperkuat supply chain energi nasional, namun juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas melalui akses energi yang lebih terjangkau dan andal.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index