JAKARTA – Holding BUMN Pertambangan, MIND ID, mencatatkan kinerja keuangan yang mengesankan dengan meraih laba bersih sebesar Rp 35 triliun hingga awal Desember 2024. Pencapaian ini menunjukkan lonjakan dua kali lipat dibandingkan laba tahun 2021 yang hanya sebesar Rp 14 triliun. Capaian ini menempatkan Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso, sebagai salah satu pemimpin korporasi yang sukses, sehingga layak menerima penghargaan kategori Best CEO Holding Company of the Year dalam ajang CNBC Indonesia Awards 2024 yang diadakan di The Westin, Jakarta Selatan.
Dalam sambutannya, Hendi menegaskan bahwa peningkatan laba yang signifikan tersebut tak lepas dari implementasi program hilirisasi yang dilakukan secara konsisten oleh MIND ID Group bersama dengan anak-anak usahanya. "Ini juga bisa dilihat dari indikator kinerja kami yang di 2021 hanya Rp 14 triliun, pada hari ini dapat kami laporkan angkanya sudah menembus Rp 35 triliun," ungkap Hendi dalam acara penghargaan tersebut pada Rabu, 11 Desember 2024.
Keberhasilan program hilirisasi ini, menurut Hendi, membuktikan bahwa ketika Indonesia tidak lagi menjual komoditas tambang dalam bentuk mentah, nilai tambah yang dihasilkan menjadi sangat signifikan. Selain itu, program ini juga ditunjang oleh pembangunan infrastruktur yang masif. "Ini dapat disambut baik dengan adanya industri manufaktur yang bisa tumbuh dalam negeri dan memanfaatkan bahan baku yang sudah kami sediakan sehingga kita tidak perlu mengekspor dan kita kehilangan penciptaan nilai tambah di dalam negeri," tambahnya.
Ke depan, MIND ID berencana mengalokasikan anggaran sebesar Rp 20,6 triliun untuk investasi strategis pada tahun 2025. Investasi ini ditujukan untuk mendukung berbagai program prioritas yang mencakup peningkatan penguasaan cadangan, kepemimpinan pasar, serta hilirisasi industri. "Nah ini program prioritas tahun 2025 kami, tadi sempat ditanyakan tentunya dengan selesainya integrasi hulu hilir di bidang bauksit dan aluminium, kami tidak berpangku tangan, kami ingin melakukan kontribusi yang lebih baik. Jadi total-total anggarannya Rp 20,6 triliun," jelas Hendi dalam rapat dengan Komisi XII DPR RI.
Program Prioritas MIND ID Tahun 2025
Peningkatan Kapasitas Alumina
PT Borneo Alumina Indonesia, usaha patungan antara PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dan PT Inalum, meningkatkan kapasitas produksi proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat. Pada fase pertama, ditargetkan kapasitas produksi mencapai 1 juta ton alumina mulai beroperasi (COD) pada kuartal pertama 2025. Fase kedua dengan kapasitas serupa masih menunggu keputusan akhir investasi.
Smelter Nikel di Halmahera Timur
PT Aneka Tambang Tbk berencana membangun dua fasilitas smelter di Halmahera Timur, Maluku Utara. Smelter pertama adalah RKEF FHT - Proyek Dragon dengan kapasitas 88 ktNi, sementara yang kedua adalah smelter HPAL - Proyek Dragon dengan kapasitas 55 ktNi mixed hydroxide precipitate (MHP).
Smelter Tembaga di Gresik
PT Freeport Indonesia sedang membangun Smelter Tembaga & Precious Metal Refinery (PMR) di Gresik, Jawa Timur, dengan kapasitas mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga dan 6.000 ton per tahun lumpur anoda. Smelter ini ditargetkan memproduksi 600.000 ton katoda tembaga per tahun dan emas sebesar 50-70 ton per tahun dengan target ramp-up untuk mencapai kapasitas penuh pada 2025.
Transportasi Batu Bara di Tanjung Enim
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) meningkatkan kapasitas pengangkutan batu bara di Tanjung Enim, Sumatera Selatan hingga 20 juta ton, sementara ekspansi dermaga Kertapati ditargetkan selesai 60% pada 2025.
Dengan strategi dan langkah-langkah proaktif, MIND ID berupaya mempertahankan pertumbuhan laba yang konsisten dan berkontribusi bagi perekonomian nasional dengan program hilirisasi sebagai pilar utama. Hendi optimistis bahwa berbagai inisiatif tersebut dapat mendukung Indonesia dalam memperkuat posisi di pasar global dengan mengutamakan nilai tambah di dalam negeri.