Logistik

Tanggap Darurat: Banjir Melanda Lombok Barat, Kemensos Salurkan Bantuan Logistik

Tanggap Darurat: Banjir Melanda Lombok Barat, Kemensos Salurkan Bantuan Logistik
Tanggap Darurat: Banjir Melanda Lombok Barat, Kemensos Salurkan Bantuan Logistik

JAKARTA - Bencana banjir yang melanda Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, memicu tanggap darurat bencana setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut pada Senin, 10 Februari 2025. Intensitas curah hujan yang tinggi mengakibatkan meluapnya sungai dan drainase, yang kemudian menggenangi permukiman penduduk serta fasilitas umum lainnya dengan ketinggian air mencapai hingga 70 sentimeter.

Tiga kecamatan di Lombok Barat terdampak cukup parah oleh bencana ini, yaitu Kecamatan Labuapi, Gerung, dan Kediri. Di Kecamatan Labuapi, banjir telah merendam sejumlah desa seperti Desa Perampuan, Kuranji, Kuranji Dalang, Karang Bongkot, Bajur, dan Talaga Waru. Sementara di Kecamatan Gerung, Desa Taman Ayu Dusun Jeranjang turut merasakan dampaknya. Tidak ketinggalan, Kecamatan Kediri yang mencakup Desa Jagaraga Indah, Banyumulek, dan Kediri Selatan juga terendam banjir.

Menurut laporan terkini, sebanyak 1.500 kepala keluarga terkena dampak langsung dari banjir ini, sementara jumlah pasti pengungsi masih terus didata. Beberapa desa telah dialokasikan sebagai titik pengungsian, termasuk Kuranji Dalang, Kuranji, Bajur, Perampuan, Karang Bongkot, dan Telaga Waru. Hingga saat ini, tidak ada laporan mengenai korban jiwa atau luka-luka akibat bencana tersebut, memberikan sedikit kelegaan di tengah situasi yang sulit ini.

Upaya Penanganan Banjir

Berbagai upaya telah dilakukan untuk menangani banjir ini seefektif mungkin. Tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Lombok Barat bersama perangkat desa setempat segera melakukan pendataan terhadap warga terdampak sekaligus melakukan analisis kebutuhan logistik yang diperlukan. Evakuasi warga, terutama kelompok rentan seperti lansia dan anak-anak, dilakukan menuju daerah yang lebih aman.

Demi menjamin pasokan makanan bagi para korban, dapur umum didirikan tepat di Kantor Kecamatan Labuapi sejak hari pertama bencana, yaitu 10 Februari 2025. Dapur umum ini memiliki kapasitas produksi sekitar 3.000 bungkus makanan per hari untuk memenuhi kebutuhan makan siang dan makan malam para pengungsi.

Bantuan dari Kementerian Sosial

Sebagai bagian dari respons kemanusiaan, Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos) melalui Sentra Paramitha Mataram telah menyalurkan bantuan logistik senilai Rp 333.670.550. Bantuan ini meliputi makanan anak, selimut, peralatan dapur, tenda gulung, kasur, dan makanan siap saji, yang semuanya dikirim langsung dari gudang Sentra Paramitha Mataram serta Dinas Sosial Provinsi NTB. Bantuan ini diprioritaskan untuk titik-titik pengungsian serta warga terdampak, memastikan kebutuhan pokok dapat terpenuhi.

Plt. Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial, Masyrani Mansyur, menekankan pentingnya koordinasi antara pusat dan daerah untuk memastikan bantuan tersalurkan secara cepat dan tepat. "Kami memastikan bantuan logistik dari Kementerian Sosial melalui Sentra Paramitha telah dikirim dan segera didistribusikan kepada warga terdampak. Kami juga terus memantau kondisi di lapangan agar upaya penanganan berjalan optimal dan warga terdampak bisa mendapatkan bantuan dengan cepat," ujar Masyrani.

Status Kedaruratan dan Respon Pemerintah

Sebagai langkah darurat, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat telah menetapkan status tanggap darurat yang berlaku selama 30 hari, dimulai dari tanggal 15 Januari hingga 13 Februari 2025. Penetapan status ini diharapkan dapat memaksimalkan koordinasi dalam penyaluran bantuan serta optimalisasi upaya penanganan yang lebih terorganisir.

Sejumlah dinas sosial baik di tingkat provinsi maupun kabupaten, bersama Tagana, TNI-Polri, dan berbagai instansi terkait lainnya turut berpartisipasi dalam penanganan bencana ini. Hingga Selasa, 11 Februari 2025, beberapa titik pemukiman masih terendam, namun distribusi bantuan logistik tetap berjalan dengan dukungan berbagai pihak yang terlibat.

Dengan langkah penanganan yang terstruktur dan koordinasi yang baik antara berbagai instansi, diharapkan warga Lombok Barat dapat segera kembali ke kehidupan normal mereka. Bantuan logistik dan upaya evakuasi terus menjadi fokus utama agar dampak dari bencana tersebut dapat diminimalisir semaksimal mungkin. Masyarakat setempat pun dihimbau untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca agar bencana serupa dapat diantisipasi lebih dini di masa depan.

Melalui usaha bersama, penanganan banjir di Lombok Barat diharapkan dapat memberikan pengalaman berharga dalam mengatasi krisis bencana di daerah lain yang mungkin mengalami bencana serupa. Koordinasi dan solidaritas semua pihak merupakan kunci utama dalam menghadapi setiap tantangan yang datang di tengah masyarakat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index