Listrik

Cuaca Ekstrem Ancam Lombok Utara: 16 Tiang Listrik Roboh, Jaringan Listrik Terganggu

Cuaca Ekstrem Ancam Lombok Utara: 16 Tiang Listrik Roboh, Jaringan Listrik Terganggu
Cuaca Ekstrem Ancam Lombok Utara: 16 Tiang Listrik Roboh, Jaringan Listrik Terganggu

JAKARTA - Cuaca ekstrem berupa hujan deras yang disertai angin kencang melanda Kabupaten Lombok Utara (KLU), mengakibatkan gangguan signifikan pada layanan kelistrikan di kawasan tersebut. Kondisi ini menambah beban kerja PLN Cabang Tanjung, yang harus berjuang mengatasi dampak dari terjangan badai, di mana setidaknya 16 tiang listrik dilaporkan roboh, diduga akibat tanah yang labil maupun tumbangnya pohon di sekitar jaringan listrik.

Kondisi ini jelas memberikan dampak langsung pada suplai listrik yang diterima masyarakat. Akibatnya, banyak warga mengalami pemadaman listrik yang tidak terduga dan berkala. I Ketut Gede Bimantara, yang menjabat sebagai Supervisor atau Tim Leader Pelayanan dan Informasi di PLN Tanjung, tidak menutup-nutupi bahwa banyaknya keluhan pelanggan beberapa waktu belakangan ini berkaitan erat dengan cuaca ekstrem yang terjadi.

Dalam konferensi pers yang digelar, Bimantara mengungkapkan bahwa jaringan listrik di beberapa daerah mengalami pemutusan akibat gangguan alam. "Cuaca buruk belakangan ini menyebabkan banyak pohon tumbang dan ranting yang mengenai jaringan listrik. Beberapa hari ini, kami panen gangguan," ujarnya.

Berdasarkan catatan yang ada, delapan gawang dengan total 16 tiang listrik mengalami kerusakan di berbagai titik di Lombok Utara. Kejadian ini secara otomatis memengaruhi distribusi listrik ke pelanggan, sehingga suplai terputus.

Tantangan Cuaca Ekstrem

PLN sendiri saat ini menghadapi tantangan besar dalam upaya memulihkan layanan kelistrikan di daerah terdampak. Bimantara menjelaskan bahwa gangguan listrik di daerah seperti Dusun Kopang dan beberapa titik lainnya terjadi secara otomatis. Situasi ini tentu tidak diinginkan oleh PLN, namun gangguan menjadi tidak terhindarkan akibat dampak cuaca ekstrem.

"Terhadap situasi di Dusun Kopang dan beberapa titik lain yang mengalami pemadaman, hal ini terjadi secara otomatis. PLN sebagai penyedia sumber daya tidak ingin ada gangguan, dan kami juga tidak akan memutus jaringan dengan sengaja," jelas Bimantara.

Untuk wilayah Dusun Kopang, Tim dari PLN telah melakukan survei. Hasil survei menunjukkan bahwa secara teknis, jaringan listrik di daerah tersebut tersentuh oleh ranting pohon yang terbawa angin, sehingga sering terjadi konsleting. Akibatnya, suplai listrik mengalami 'mati-hidup' dengan intensitas yang tidak menentu.

Sistem Digital dan Respons Otomatis

PLN telah menerapkan sistem otomatis yang dirancang untuk memutus aliran listrik segera setelah terdeteksi gangguan. Meskipun demikian, sistem ini juga memastikan bahwa setelah masalah diidentifikasi dan diperbaiki, mesin akan kembali menyalakan aliran listrik secara otomatis.

Terkait isu yang beredar di masyarakat tentang kemungkinan pemadaman selama 48 jam, Bimantara menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar. "Kami meluruskan kabar yang beredar. Listrik tidak mati total, melainkan mengalami fluktuasi mati-hidup dengan intensitas yang tidak normal," tambahnya.

Inisiatif "Gerebek Gangguan"

Sebagai langkah proaktif, PLN Cabang Tanjung telah meluncurkan inisiatif berjudul "Gerebek Gangguan", yang bertujuan untuk mempercepat penanganan dan perbaikan gangguan listrik di beberapa lokasi secara serentak. Beberapa daerah yang diidentifikasi untuk program ini antara lain adalah Dusun Rangsot, Kecinan, Gili Air, serta wilayah Medana dan sekitarnya. Tidak tertutup kemungkinan tindakan ini akan meluas ke kecamatan lain bila ditemukan gangguan serupa.

"Kami mengimbau masyarakat untuk memahami kondisi yang ada. Tim Teknis kami terus bekerja keras untuk memulihkan layanan," ujar Bimantara, mengakhiri pernyataannya dengan harapan agar masyarakat bersabar menunggu perbaikan.

Apa yang Bisa Dilakukan Masyarakat?

Dalam situasi darurat seperti ini, masyarakat diharapkan dapat berperan aktif dengan melaporkan setiap kejadian yang mencurigakan atau berpotensi mengganggu jaringan listrik kepada pihak PLN terdekat. Langkah ini tidak hanya akan membantu mempercepat proses pemulihan, tetapi juga memastikan keselamatan publik tetap terjaga.

Dengan komitmen kuat dari PLN dan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan layanan listrik di Lombok Utara segera kembali normal, meskipun tantangan dari cuaca ekstrem masih membayangi. PLN terus berupaya menanggulangi dampak buruk dari perubahan iklim yang semakin nyata ini, demi menjaga kenyamanan dan keselamatan semua pelanggan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index