Kemenkes

Kemenkes: Jumlah Orang dengan HIV Diperkirakan Capai 564 Ribu pada 2025

Kemenkes: Jumlah Orang dengan HIV Diperkirakan Capai 564 Ribu pada 2025
Kemenkes: Jumlah Orang dengan HIV Diperkirakan Capai 564 Ribu pada 2025

JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat peningkatan jumlah Orang dengan HIV (ODHIV) yang diperkirakan akan mencapai 564 ribu orang pada tahun 2025. Data ini disampaikan oleh Direktur Penyakit Menular Kemenkes, Ina Agustina Isturini.

“Jadi estimasi ODHIV hidup di Indonesia tahun 2025 adalah 564 ribu orang. Itu yang harus kami temukan supaya mereka tahu statusnya,” ungkap Ina. Pernyataan ini menegaskan pentingnya upaya deteksi dini agar ODHIV mendapatkan akses pengobatan yang tepat dan dapat mengendalikan penyebaran virus HIV.

Berdasarkan data per Maret 2025, Kemenkes telah menemukan sekitar 356.638 kasus atau setara 63 persen dari estimasi total 564 ribu ODHIV tersebut. Dari jumlah kasus yang terdeteksi, sekitar 67 persen pasien telah menjalani terapi antiretroviral (ARV), pengobatan standar untuk mengendalikan virus HIV, dan 55 persen di antaranya menunjukkan virus yang tersupresi, artinya virus dalam tubuh mereka berhasil ditekan ke tingkat yang sangat rendah sehingga risiko penularan juga menurun.

“Penemuan kasus orang dengan HIV setiap tahun menunjukkan peningkatan. Tahun lalu kita menemukan 63.707 kasus baru,” tambah Ina.

Kenaikan jumlah penemuan kasus baru ini sebenarnya merupakan indikator positif dari upaya pemerintah dalam melakukan deteksi dini dan memperluas cakupan tes HIV di berbagai daerah. Peningkatan pemeriksaan menjadi salah satu kunci untuk menekan angka penularan baru sekaligus memastikan ODHIV mendapatkan akses pengobatan sejak dini.

Selain HIV, Kemenkes juga mencatat tren kasus penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) yang justru mengalami penurunan pada tahun 2024. Jumlah kasus IMS tercatat sebanyak 52.830, lebih rendah dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 61.065 kasus. Data ini menjadi kabar baik sekaligus sinyal efektivitas program pencegahan dan edukasi tentang IMS di masyarakat.

“Sedangkan untuk jumlah kasus sifilis tahun 2024 sebesar 23.347, juga menurun dari 26.779 pada 2023. Artinya, walaupun jumlah tes meningkat, kasusnya justru menurun,” jelas Ina Agustina Isturini. Penurunan kasus sifilis ini menunjukkan keberhasilan program skrining dan pengobatan yang lebih optimal di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan seksual.

Peningkatan jumlah tes HIV dan IMS tidak hanya menjadi indikator kemajuan dalam bidang kesehatan masyarakat, tetapi juga tantangan bagi pemerintah untuk terus memperluas jangkauan layanan kesehatan, terutama bagi kelompok rentan yang masih sulit dijangkau. Kemenkes terus menggencarkan kampanye edukasi dan layanan kesehatan yang inklusif guna memastikan semua lapisan masyarakat mendapat akses informasi dan pengobatan.

Kemenkes juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat dan keluarga dalam mendukung ODHIV agar tetap menjalani pengobatan dan menjaga kesehatan mereka. Pendekatan yang humanis dan tanpa stigma menjadi salah satu strategi utama dalam upaya menekan angka penularan HIV di Indonesia.

Secara keseluruhan, data Kemenkes menunjukkan bahwa meskipun jumlah ODHIV terus meningkat, upaya pemerintah dalam deteksi dan pengobatan juga mengalami kemajuan signifikan. Namun demikian, tantangan besar masih menanti dalam hal edukasi, pengurangan stigma, dan akses layanan kesehatan yang merata.

Dengan target menurunkan angka penularan dan meningkatkan kualitas hidup ODHIV, pemerintah berkomitmen untuk terus memperkuat program pencegahan HIV/AIDS sebagai bagian dari agenda kesehatan nasional yang prioritas.

Fakta Utama:

Estimasi ODHIV pada 2025 mencapai 564 ribu orang

Per Maret 2025, 63% ODHIV sudah terdeteksi (356.638 kasus)

67% ODHIV yang terdeteksi menjalani terapi ARV

55% menunjukkan virus yang tersupresi

Kasus IMS menurun dari 61.065 (2023) menjadi 52.830 (2024)

Kasus sifilis menurun dari 26.779 (2023) menjadi 23.347 (2024)

Upaya deteksi dan pengobatan HIV yang terus ditingkatkan diharapkan dapat membantu Indonesia mencapai target pengendalian HIV/AIDS secara efektif pada masa mendatang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index